Sabtu, 14 Februari 2015

Sejenak Bermain Kata


kupejam sejenak
kulihat sesosok tubuh
tergolek tanpa daya
tak bicara
tak ada suara
ia diam
tapi tak henti berkata
lewat matanya
yang mengalirkan luka
bermain warna-warna 
sebentar bening
sebentar kemerah-merahan
sebentar merah
sebentar merah pekat
sebentar lagi putih
sebentar lagi bening
kadang biru
kadang hijau
kadang kuning
kubuka sejenak
ooohh...inikah kenyataan??
yang menggilas semua mimpi
ooohh...ada yang pedih
apa yang pedih?
aku tlah mati bersilam lalu
kutinggal bangkai hidup
di taman panas, sepi, dan bau
karam dalam sesuatu

Batavia, 1996 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar