Kala redup lilin itu mulai mengelam
Kala langkahku tertatih gontai
Kala air mata mengalir tertahan
Kala daya tinggal sepenggal nafas
Kala jantung mulai berdenyut melemah
Kala nafas sesesak dada
Berusaha merengkuh-Mu
Dengan kepala menunduk yang dipaksa tegak telunjukku
Sakiiiittt...
Serasa seribu cambuk mencemeti
Periiiihh.....
Serasa seribu luka menganga ditabur garam...
Kuberdoa dalam irama pasrah
Mengetuk pintu-Mu
Mohon perlindungan
Serta secercah cahya pengganti lilin
yang redupny tertiup bayu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar