Senin, 10 November 2014

EMPATI

Sobat,
kau menangis?
wajahmu sembab lembab
semburat kelam
menggantang air matamu
Kau sedih?
mengapa?
Apa karena aku?
yang galauku mulai meracau
membuncah namun tak lepas
tak bisa...
tersekat tulang daging
terbendung darah mengalir
Sobat,
adakah artinya jika kita menangis bersama?
akankah mentari tak lagi pelit tersenyum untuk kita?
Air mataku mengaliri rongga hati dan jiwaku
Air matamu mengaliri sungai, jalan dan selokan
Adakah terselip doamu untukku?
di balik pedulimu
padaku
di balik empatimu pada rasaku yang menanar,
menelan hampa,
pucat dalam sepa,
namun tetap kuucapkan
dalam
sangat dalam
sejuta lebih
entah berapa lebihnya
terima kasih
untuk rasa care empatimu
padaku
wahai sobat,
my blue sky...